Dibandingkan
dengan sistem penilaian (assessement) kepribadian dan pengukuran
kecerdasan/bakat lainnya, fingerprint analisis memiliki kelebihan sebagai
berikut:
·
Akurasi lebih tinggi untuk mengukur potensi yang bersifat
genetik; Potensi genetik lebih akurat diukur dengan metode penilaian secara
genetik. Kondisi non-genetik lebih akurat diukur berdasarkan metode
pengamatan/observasi berdasarkan tingkah laku.
·
Bersifat
permanen, analisa ini hanya perlu dilakukan satu kali seumur hidup. Berbeda
dengan test metode lain yang perlu dilakukan berulang-ulang.
·
Prosesnya
yang simple, praktis, efisien dan aplikatif. Bisa untuk segala usia, segala
kondisi, dan waktu yang relatif singkat.
Sementara itu, kelemahan/kekurangan fingerprint test DIC ini yakni:
·
Tidak
bisa mengukur kondisi faktual kemampuan seseorang yang berubah-rubah setiap
waktu karena selain genetik, kecerdasan seseorang sangat dipengaruhi oleh
stimulasi lingkungannya.
·
Tidak
bisa sebagai alat pembanding untuk mengukur kelebihan seseorang dibandingkan
dengan orang lain. Bila tujuannya adalah menyeleksi dalam rangka mencari yang
terbaik, maka analisa ini kurang dapat diaplikasikan.
·
Karena keterbatasan
teknologi, fingerprint test terkadang tidak bisa mendeteksi untuk orang-orang
yang memiliki kulit yang terlalu tipis dan keringat berlebihan. Hal ini
disebabkan alat pemindai tidak mampu menangkap sidik jari pada kulit jenis ini.